The Purpose of Life

Most of all would agree that at one point of our life we asked "Why are we here? What is the purpose of my life?". Ada orang yg tau tujuan hidupnya, ada yg gak. Ada macam2 tujuan hidup orang. Ada yg ngerasa panggilan hidupnya adalah utk mengembangkan teknologi (kayak Bill Gates, Thomas Alfa Edison, dll). Ada yg panggilan hidupnya adalah to abolish racism (such as Martin Luther King Jr, Nelson Mandela). Ada yg panggilan hidupnya adalah to preserve & save lingkungan hidup (kayak orang2 yg volunteer di Green Peace). Ada yg panggilan hidupnya adalah utk membangun Indoneisa (kayak Jokowi) and Kota Jakarta (kayak Ahok). Lho? Koq promosi?? hahahahaha).

Yach, you get the point ... tiap2 orang punya panggilan hidup (baik orangnya sadar atau gak, baik orang percaya atau bukan). So ... mungkin kamu berpikir "What is my purpose in life? Kayaknya gw gak bisa jadi kayak Nelson Mandela atau Bill Gates. Luar biasa banget orang2 itu". Well, if you are reading this blog, I am assuming you are a follower of Christ, that you are a  born again Christian. So, let me tell you this .. tujuan hidup orang2 itu emang bagus, but kita dipanggil utk sesuatu yg berbeda ... sesuatu yg spesial ... a higher calling! Gak percaya? Here's a verse for you:

1 Peter 2:9 
But you are a chosen people, a royal priesthood, a holy nation, a people belonging to God, 
that you may declare the praises of him 
who called you out of darkness into His wonderful light.

Christ has set us apart from this world! Amazing, kan? So ... kalo kita udah di-set apart, maka tujuan hidup kita pun gak sama ama tujuan hidup dunia. Gw percaya semua anak Tuhan punya tujuan hidup yg sama, yaitu: 

1. untuk memuliakan Tuhan kita, Yesus Kristus

Bring all who claim me as their God, for I have made them FOR MY GLORY. 
It was I who created them.
Isaiah 43 : 7

So whether you eat or drink or whatever you do, 
do it all for the GLORY OF GOD
1 Corinthians 10 : 31

Jelas buanget kan? Yes, God has a purpose for us, and that is to glorify Him :) 

2. untuk bertumbuh secara rohani

But grow in the grace & knowledge of our Lord & Savior Jesus Christ 
2 Peter 3 : 18


Apa maksudnya bertumbuh secara rohani? Perhatikan 2 ayat di bawah ini:

A. Kita dibentuk hingga menjadi serupa dengan Kristus:

Sebab semua orang yang dipilih-Nya dari semula, 
mereka juga ditentukan-Nya dari semula untuk menjadi serupa dengan gambaran Anak-Nya,
supaya Ia, Anak-Nya itu, menjadi yang sulung di antara banyak saudara.
Roma 8 : 29

B. Kita mencapai kesatuan iman dan pengetahuan yg benar ttg Tuhan:

sampai kita semua telah mencapai kesatuan iman dan pengetahuan yang benar tentang Anak Allah, kedewasaan penuh, dan tingkat pertumbuhan yang sesuai dengan kepenuhan Kristus
Efesus 4 : 13

 Jadi ... tujuan hidup kita anak2 Tuhan adalah untuk bertumbuh secara rohani ... untuk menjadi serupa Kristus. Makaya ada ayat yg bilang "Be perfect because your Father in Heaven is perfect" (Matthew 5 : 48). Tuhan tau kita gak bisa jadi sempurna selama kita hidup di dunia ini (karena kita selalu berbuat dosa), tetapi Dia ingin kita tahu bahwa itu adalah tujuan hidup kita: untuk menjadi serupa Kristus Yesus! dan karena Yesus adalah sempurna, kita harus berusaha untuk menjadi sempurna dan dewasa secara rohani. Tiba saatnya nanti kita tinggal bersama Tuhan di Surga, disaat itulah kita akan menjadi sempurna. Yesus bukan hanya Juruselamat kita, tapi juga our example. Didalam Kristus kita adalah ciptaan baru, di dalam Kristus kita menemukan tujuan hidup kita. 

Jadi ... gw percaya itulah tujuan hidup kita: untuk memuliakan Tuhan, untuk menjadi serupa Kristus, dan untuk bertumbuh dalam iman dan karakter. :) Kamu mungkin bilang, "Yachhh .. itu mah gw juga tau. Tapi, it's too general!! What am I to do with my life? How do I glorify God? How do I grow spiritually?". Good questions! To answer those questions: itulah gunanya visi dan misi. :) Jadi, visi & misi, dan tujuan hidup itu beda. Sebagai pengikut Kristus, kita semua punya tujuan yg sama (glorify Him and grow spiritually), tapi ... tiap2 orang punya visi misi yg berbeda. Why? Karena tiap orang karakternya beda2 ... talentanya beda2 ... dan problems serta kekurangan kita juga beda2. 

Bedanya visi misi dan tujuan hidup adalah: 

- Tujuan hidup adalah PERINTAH! Kalo gw adalah seorang Kristen yg sudah lahir baru, murid Tuhan Yesus, maka gw mendapat perintah untuk memuliakan NamaNya, dan untuk bertumbuh dalam perjalanan iman gw. Gw gak bisa nawar2 ama Tuhan. Pokonya harus kudu musti dilakonin! 

- Visi & misi is a gift. Tuhan mungkin kasih gw visi utk jadi pengajar, tapi Tuhan kasih gw kehendak bebas utk memilih mau menjalankan visi itu atau gak. Nahhhh, di sini kita harus hati - hati. Karena visi dan misi adalah hadiah, maka kita gak boleh meletakkan visi misi itu di atas Tuhan. Once we put the gift above the Giver, we fall into the trap of prosperity gospel. *syereeemmm* Ingat: visi dan misi tanpa Tuhan = sia - sia, tak berarti. Kita sebagai anak - anak Tuhan harus terus fokus kepada Kristus, dan strive for things yg punya eternal values . 

- Tujuan hidup is for a lifetime. It doesn't stop. It stops only at the moment I die. Tujuan hidup GAK PERNAH berubah. 

- Visi dan misi bisa berhenti, dan bisa berubah. Visi and misi often is only for a season. Misalnya: waktu masih single, visi gw adalah to serve in mission field. Sekarang udah married, my vision and mission is to build a godly family. Visi dan misi berubah sesuai dengan perkembangan karakter kita. Koq begitu? Karena visi dan misi hanyalah alat yg dipakai Tuhan supaya kita bisa mencapa tujuan hidup kita (to glorify God and grow spiritually). Waktu masih single, God wanted me to learn to be compassionate, to be loving, and gak cuek bebek (phlegmatic gitu bow), makanya Tuhan kasih visi utk melayani di bidang misi di mana gw ngeliat a lot of poverty, brokenness, and heartaches. Sekarng udah married, I benefit a lot dari perkembangan karakter gw itu. Bayangin kalo si Pooh punya nyokap yg super cuek bebek gak peduli anaknya udah makan atau belon. Gawat kan tuh? Tapi more than that, I am more mature in my walk with Christ (though still FAR FROM perfect). Visi dan misi bisa dan boleh berubah (sesuai dengan kehendak Tuhan), tapi pada intinya apa pun visi yg dikasih Tuhan pada akhirnya akan membantu kita untuk mencapa tujuan hidup kita: memuliakan Tuhan dan bertumbuh secara rohani. 

Nah ... now that we know God's purpose for His children, we only need to find out visi dan misi deh. :) Kita semua punya mimpi, ya gak? Pengen ngelakonin ini dan itu, pengen ke sini dan ke situ. Gw juga! Gw pengen become a godly mother. I want to be a writer. I want to be a missionary. I want to be a teacher. Kadang - kadang gw pengen punya restoran hahahahha Banyak bener kan? Dan semunya kalo dilakonin dgn hati yg terus fokus kepada Tuhan sama - sama bisa memuliakan Tuhan, dan sama - sama bisa membangun karakter gw to be more like Christ.  Jadi, gimana donk taunya visi dan misi itu dari Tuhan atau bukan? Well, here's a few tips:

- Baik tujuan hidup maupun visi misi selalu konsisten dengan Firman Tuhan because FirmanNya adalah kekal, tak pernah berubah. Baru-baru ini, saya membaca buku yang mengatakan "If your vision is in contradiction to God’s Word…then you didn’t hear from God.  (And no, you didn’t get a “special revelation” that gave you permission to trump His Word!)". (terjemahan:  "Jika visi anda adalah bertentangan dengan Firman Allah ... maka Anda tidak mendengar dari Allah. (Dan tidak, Anda tidak mendapatkan" wahyu khusus "yang memberi Anda izin untuk mengalahkan/tidak menuruti Firman-Nya! ). Jadi ingatlah: letak Firman Tuhan adalah di atas visi dan misi kita. 

- Visi and misi dari Tuhan selalu membantu kita untuk mencapa tujuan hidup kita, yaitu untuk memuliakan NamaNya dan utk bertumbuh menjadi serupa Kristus. Jadi, sangatlah penting bagi kita untuk bertanya "Apakah gw lakukan ini untuk kemuliaan nama gw sendiri atau untuk kemuliaan Nama Tuhan?". Uji visi misimu terhadap Firman Tuhan. Kalo dalam mencapai visi dan misi integritas kita sampe goyah, maka kita harus berhati - hati; lampu merah harus menyala! Misalnya orang yg visinya jadi a dokter. Such a great vision, right? Tapi .. kalo dalam langkah menuju visi itu dia sampe harus (misalnya) sogok universitas supaya bisa masuk ke FK universitas tersebut, yachhhh ... itu artinya visi itu patut dipertanyakan. Walaupun misalnya setelah diterima di FK dia berhasil sukses jadi dokter, bahkan super duper terkenal and help a lot of people, it still doesn't mean that the vision was from God. Visi yg dari Tuhan gak akan membuat kita berkompromi dengan standard, perintah dan Firman Tuhan! 

- Karena visi misi itu selalu membantu kita utk mencapai tujuan hidup kita (yg salah satunya adalah untuk bertumbuh serupa Kristus .. bertumbuh dalam karakter ilahi), maka kita bisa menguji visi misi itu terhadap Galatians 5 : 22 - 23 

But the fruit of the Spirit is 
love, joy, peace, forbearance, kindness, goodness, faithfulness, gentleness and self-control. Against such things there is no law.

Ini cara paling gampang nih, bow! Kalo demi mencapai visi misi, kita sampe kehilangan fruit of the Spirit, maka kita harus tanya ama Tuhan "Is this really from You?". Notice that kata "buah" yg dipakai adalah FRUIT of the Spirit. Fruit, tanpa huruf S dibelakangnya. Bukan buah - buah, tapi buah. 1 Buah .. Semua karakter itu: kasih, sukacita, damai sejahtera, kebaikan, kemurahan, dll  ... semuanya adalah satu kesatuan. Gak bisa dipecah - pecah. Ada banyak quotes, pantun, puisi di luar sana yg bilang kalo Tuhan kasih visi dan misi, kita harus berani memperjuangkan visi tersebut, apapun harga yg harus dibayar. Kita harus berani berdiri tegak utk visi misi yg Tuhan berikan. 
Tapi ingat, "keberanian" bukanlah bagian dari buah roh. Love is. PEACE is. Joy is. FORBEARANCE is. Kindness, gentleness, & self Control are. =) Jadi kalo dalam mencapai vision and mission kita sampe gak loving atau gak gentle, marah2 melulu, jadi bitter, jadi gak sabaran, maka kita harus  stop, and seek God. Seek G.O.D. Gak hanya mencari His will, tapi seek HIM. Gak hanya mencari tangan Tuhan, tapi mencari wajah Tuhan. Gw pernah begitu, karena dapat visi utk sekolah di negara lain, gw gak sabar, pengen lakonin saat itu juga, walaupun banyak yg bilang "belon saatnya". Akhirnya apa? Gw frustrasi sendiri, and gw gak lagi joyful, gak lagi peaceful, complain melulu ke Tuhan, kata2 yg keluar dari mulut pedas dan menyakitkan orang lain, and rasanya mau marah melulu ama orang2. Kalo hal ini terjadi, teman2, itu artinya kita harus mempertanyakan apakah visi misi itu beneran dari Tuhan atau sekedar ambisi pribadi? 

- Visi and misi from God is NOT always glorious! Kadang2 Tuhan kasih kita visi to serve in the most unglorious place in the world. Kadang2 Tuhan kasih visi utk kita reach out to people close at home (tetangga, temen deket, family members). Not all of us are given vision like Mother Theresa's! Most of the time, the vision He gives us will go unnoticed in the world.  Most of us are called to be followers and not leaders! Point is ... waktu kita membicarakan glory dalam visi misi kita, hanya ada satu glory, yaitu  HIS glory. Kita sering pake Roma 8 : 37 ( Tetapi dalam semuanya itu kita lebih dari pada orang-orang yang menang,oleh Dia yang telah mengasihikita. ) untuk mengaktakan bahwa biarpun orang lain gak setuju, gak ngerti, tapi Tuhan ada di sisi kita, and Dia akan bikin kita lebih dari pemenang. Tapi ... sorry to say, that's quoting the verse out of context. Kalo kita baca dengan baik, Roma 8 starts with NO CONDEMNATION, & ends with NO SEPERATION. Roma pasal 8 adalah pasal yang mengajarkan tentang doktrin keselamatan kekal. So, Roma 8 : 37 adalah ayat yang lebih dalam dari sekedar Tuhan akan beri kita kemenganan di pekerjaan, ministry, dll. Ayat ini adalah ayat tentang kekuatan yang Ia telah berikan bagi kita para murid - muridNya untuk menang atas atas dosa, kematian kekal, dan si iblis. The ultimate victory and triumph!!! HALLELUYA! 

- Tuhan gak akan pernah kasih kita visi dan misi di mana kita menjadi orang yang meremehkan orang lain yang tidak setuju dengan visi dan misi kita. Roman 12 : 3 katakan 

For by the grace given to me I say to everyone among you NOT to think of himself more hightly than he ought to think, but to think with sober judgment, and each according to the measure of faith that God has assigned. 

Guys, spiritual pride adalah dosa yang sangat Tuhan Yesus benci. Ingat apa kata Tuhan Yesus kepada orang Farisi? What did He call them? "Brood of vipers"! (Matthew 12 : 34) "Hypocrites" (Matthew 23 : 23) "Children of the devil" (John 8 : 31). SEREEEEEEEMMMMM!!!! What I am saying, guys, is that berhati2lah jangan sampai karena kita ngerasa penting dikasih visi indah dari Tuhan, kita sampe memandang rendah orang lain ... sampe ngerasa kita lebih penting .. lebih hebat. Kalo sampe visi misi kita membuat kita jadi tinggi hati, berpikir orang lain lebih rendah ... mereka toge, gw pohon mangga. Mereka kepompong gw kupu2. Well, stop. Take time to ask God karena 
1. God hates spiritual pride. 
2. Pride is not part of the fruit of the spirit, and karakter kita gak akan pernah bertumbuh kalo kita berpikir bahwa kita lebih baik dari orang lain, bahkan terhadap mereka yang belum percaya Tuhan sekalipun. Tuhan memanggil kita untuk menjadi anak - anakNya, untuk menjadi rendah hati. Contohi Musa yg dikasih visi dari Tuhan (lewat a BURNING BUSH bow!!! siapa yg pernah dpt visi kayak gitu coba??) untuk memimpin bangsa Israel. Dia minta ama Tuhan pengen ngeliat Tuhan, and Tuhan ijinin!!! Huebat kan tuh? Tapi, apa kata Firman Tuhan ttg Musa? 

Musa adalah orang yang sangat rendah hati, melebihi semua orang yang hidup di bumi ini.
bilangan 12 : 3

So, hati2 .. jangan sampai jadi congkak dan tinggi hati. Mari sama2 belajar dari Musa :)

- Cara paling penting utk tau apakah visi dan misi kita dari Tuhan: authority. First of all, apa kata Firman Tuhan tentang otoritas? 

Taatilah pemimpin-pemimpinmu dan tunduklah kepada mereka, sebab mereka berjaga-jaga atas jiwamu, sebagai orang-orang yang harus bertanggung jawab atasnya. Dengan jalan itu mereka akan melakukannya dengan gembira, bukan dengan keluh kesah, sebab hal itu tidak akan membawa keuntungan bagimu.
Ibrani 13 : 17

Ingatkanlah mereka supaya mereka tunduk pada pemerintah dan orang-orang yang berkuasa, taat dan siap untuk melakukan setiap pekerjaan yang baik.
Titus 3 : 1

Demikian jugalah kamu, hai orang-orang muda, tunduklah kepada orang-orang yang tua. Dan kamu semua, rendahkanlah dirimu seorang terhadap yang lain, sebab: "Allah menentang orang yang congkak, tetapi mengasihani orang yang rendah hati."
1 Petrus 5 : 5



Firman Tuhan dengan jelas (beberapa ayat pula bow, gak cuman 1 doank) mengatakan bahwa kita harus tunduk kepada otoritas kita. Firman Tuhan gak hanya bilang kita harus respect, tapi harus obey and submit (mentaati dan tunduk). Jadi, kalo ada yg bilang kita cuman perlu respect ama otoritas .. cuman perlu dengerin omongan mereka, tapi gak perlu dilakonin, itu salah besar! Itu namanya kita mengurangi Firman Tuhan, dan Firman Tuhan bilang kita gak boleh menambahi maupun mengurangi Firman Tuhan. 

Janganlah kamu menambahi apa yang kuperintahkan kepadamu dan janganlah kamu menguranginya, dengan demikian kamu berpegang pada perintah TUHAN, Allahmu, yang kusampaikan kepadamu.
Ulangan 4 : 2

(Baca juga Ulangan 12: 32, and Amsal 30 : 5 - 6). 

So, siapa sih otoritas kita? 
1. Ortu (single), husband (utk yg udah menikah)
2. Leaders at Church.
3. Pemerintah


Gw tau ada waktunya dimana figur otoritas gak setuju dgn visi misi kita. Kalau itu terjadi, gimana donk? Kembali lagi ke Firman Tuhan: submit and obey your authority. "Lhooo .. tapi jadi gimana donk? Visi misi gw gak jalan donkkkk?? Tujuan hidp gw gak tercapai donk?". Yach gak juga. Remember tujuan hidup kita adalah memuliakan Tuhan dan bertumbuh menjadi serupa Kristus. Ada banyak kasus teman2 gw di mana otoritas gak setuju dgn visi misi mereka, and mereka obeyed their authority. Tapi, pada akhirnya justru mereka sendiri yg bilang "Dengan masa2 penantian ini, gw justru dibentuk oleh Tuhan. Gw jadi makin deket Tuhan karena gw jadi makin rajin mencari Tuhan. Walaupun mimpi gw gak menjadi kenyataan, tapi Tuhan ganti mimpi itu dengan mimpi lain yg lebih indah". Guys, ada saatnya Tuhan kasih impian di hati kita, bukan untuk menjadi kenyataan, tapi utk membentuk kita. Remember: visi dan misi hanyalah alat yg dipakai Tuhan utk mencapai tujuan hidup kita. Tuhan lebih tertarik utk membangun karakter kita menjadi serupa denganNya karena itulah sukses yg sejati. Kalau dengna matinya sebuah visi, buah roh kita jadi makin terasah .. why not?? 

I know ada juga otoritas yg memaksakan kehendak, di mana mereka gak setuju hanya karena ambisi mereka pribadi. Kalo kayak gitu, gimana donk? Yach tetep: obey and submit. Teman2, ingat ayat ini: 

Hati raja seperti batang air di dalam tangan TUHAN, dialirkan-Nya ke mana Ia ingini.
Amsal 21 : 1

Hati raja aja bisa diatur oleh Tuhan, apalagi hati ortu dan leaders kita yg lain, ya gak? Kalo visi misi kita betul2 dari Tuhan, and emang Tuhan mau kita jalani visi misi itu, maka percayalah Tuhan yg akan turut campur tangan pada waktunya yg tepat. Selama menunggu, Tuhan akan pakai waktu itu to help us grow spiritually. Kalo visi misi kita sampe membuat kita gak tunduk ama Firman Tuhan, itu artinya visi itu udah gak bener, motivasinya salah, atau datangnya bukan dari Tuhan. Remember: bahkan Tuhan Yesus pun tunduk sama Maria dan Yusuf.  Ingat juga bagian dari buah roh, yaitu kesabaran (forbearance). =) Coba bayangkan apa jadinya kalo gw ngerasa visi gw jadi misionaris, misalnya, sementara suami gw gak setuju. And demi 'visi dari Tuhan' itu gw gak submit ama suami, gw disobey him, and gw pergi sendiri. Nah lho??? 

Ada mungkin yg bilang, "Ah ... kalo ortu gak godly, I don't have to obey. Ortu musti godly, maka anak2 akan nurut. Ortu gak boleh sembaranan ngomel, buktinya waktu Yesus "ketinggalan" di Bait Tuhan, Maria & Yusuf gak omelin Dia tuh!". Betulkah? Yuks sama2 buka Lukas 2: 41 - 52 :) I'll quote Lukas 2 : 48 di sini: 

Dan ketika orang tua-Nya melihat Dia, tercenganglah mereka, 
lalu kata ibu-Nya kepada-Nya: 
"Nak, mengapakah Engkau berbuat demikian terhadap kami? Bapa-Mu dan aku dengan cemas mencari Engkau."

Teman2, pertanyaan Maria itu sebetulnya adalah sebuah bentuk teguran. Perhatikan deh, Tuhan juga sering begitu, kalo ada yg salah, biasanya Tuhan rebuked dalam bentuk pertanyaan "What have you done? Why are you doing this?" (contoh: He asked Adam & Eve pertanyaan seperti itu waktu mereka baru abis makan buah terlarang. He asked Cain  the same question after he just killed Abel. Di Taman Getsemani waktu Yesus minta murid2nya utk berjaga2 dan berdoa tapi mereka ketiduran, Tuhan Yesus juga rebuked them with that question). So, kita salah sangka kalo pikir Maria dan Yusuf gak marah sama Tuhan Yesus for staying at the Temple wihout telling them. They did indeed asked Him why He did what He did. Nah, perhatikan setelah itu ayat ke 51: 

Kemudian Yesus pulang bersama mereka ke Nazaret, 
dan taat kepada mereka
Semua hal itu disimpan oleh ibu-Nya di dalam hatinya.

Yesus gak ngotot utk tetep stayed at the Temple. Dia nurut, and ikut Maria Dan Yusuf pulang ke Nazaret!! :) Dan dikatakan lagi Dia terus taat kepada mereka! Isn't He being an example for us here, guys? =) And remember, biarpun ortu gak godly atau belon percaya Tuhan, itu gak berarti kita punya hak utk disobey them. Justru kita harus jadi contoh bagaimana seorang murid Kristus seharusnya hidup, dan salah satunya adalah dengan taat. Kalo kita gak mau taat dengan alasan mereka gak godly, belon percaya Tuhan, dll .. guys, be careful. That's a form of spiritual pride :( 

- Visi misi-mu tidak akan menjauhimu dari persekutuan orang percaya. :) Kalo sampe ada kata2 "Ah .. mereka gak ngerti visiku yg besar ini. Maleslah bersekutu ama mereka lagi. Visi gw kan dari Tuhan. Siapa mereka?". Here's the truth: Tuhan sering sekali memakai orang2 percaya, teman2 kita untuk mengkonfirmasi visi misi kita. Contohnya waktu gw pelayanan di rumah sakit. Gw sendiri gak gitu yakin Tuhan mau gw di situ, tapi justru lewat dokter2 di situ, Opa Oma, and teman2 gereja, Tuhan mengkonfirmasi bahwa disitulah gw akan melayani. :) 

Things to remember:


- Your job and ministry is not your purpose in life. Ada mungkin yg berpikir tujuan hidup gw adalah menjadi missionary, atau businessman, guru, atau seorang ibu. I must say, no, it's not. It is your vision and mission, tapi bukan tujuan hidup. Banyak orang bingung dalam hal ini, karenanya banyak dari kita mengejar mati2an 'job dan ministry' itu, and in the process malah jadi gak memuliakan Tuhan dan gak membangun karakter.  Visi misi kita selalu harus seiring dgn tujuan hidup kita: memuliakan Tuhan & shape our character. =) Ada satu tulisan yang bagus sekali dari Sally Clarkson ttg panggilan seorang ibu. Memang ini tulisan ttg panggilan menjadi ibu, tapi menurut gw bisa dipakai utk panggilan apa pun yg kita dapat dalam hidup kita. Silakan dibaca dan disimak

“As important as my role is, and as important as my children are,
they are not to be the center of my life, and my central calling is not to motherhood. That would not only make for very selfish children,
but it could even become a form of idolatry.
My calling as a mother is the same as any other Christian’s:
to fulfill God’s will for our lives and to glorify him.
This means I am to follow the Lord’s design for my marriage – cleaving to my husband, supporting him, honoring him, loving him as my own flesh. I am to be a careful steward of the world in which I live. I am to seek opportunities to bring God’s message of redemption to others, to make full use of the gifts and talents he has placed in my life to bring him glory and further his kingdom. And I am to delight in him and worship him and praise him in whatever circumstance I find myself.”
This design doesn’t mean I have to lose myself in my children’s lives.
On the contrary, following God’s design for living is the true key to finding myself – to becoming the person he had in mind for me all along.
And saying yes to the mission of motherhood
has certainly no meant giving up my ministry.
To a great extent, it is my ministry.
I will grow into the kind of person God wants me to be
as I live out my life in faith and seek to be faithful in my walk with God;
as I nurture and honor my commitment to my husband and children
as I exercise my skills, training, and gifts toward those whom God has placed on my path;
as I seek to give to the poor and minister to the needy and those in my neighborhood and church while living a life of bold faith in a great and wonderful God. At the same time, my children, in the context of walking with me through my life, will gain a clear model they can live as well.”

( Sally Clarkson- mission of motherhood



You see guys, apa pun visi dan misi yg Tuhan berikan dalam hidup kita - baik itu menjadi ibu, dokter, businessman, pendeta, dll - jangan sampai kita menjadikan visi misi itu "central calling" kita, karena central calling kita adalah to glorify His Name, to grow to be more like Christ.

So .. mari kita sama2 encourage one another to grow more to be like Christ and to glorify Him in everything that we do =) Semangat!! 

Therefore, since we are surrounded by such a great cloud of witnesses, 
let us throw off everything that hinders and the sin that so easily entangles. 
And let us run with perseverance the race marked out for us. 
Hebrews 12 : 1

(Sarah Eliana)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Proposal Kegiatan Study Wisata Museum

Makalah Kurikulum Satuan Tingkat Pendidikan (KTSP)

Filsafat Pendidikan Aliran Esensialisme