Pengaruh Erupsi Gunung Sinabung Terhadap Harga Komoditas Pertanian Tanah Karo



PENGARUH ERUPSI GUNUNG SINABUNG TERHADAP HARGA KOMODITAS PERTANIAN TANAH KARO
Oleh:
Lisna Wati Br Perangin-angin
Fakultas Ekonomi, Universitas Negeri Medan

ABSTRAK
Meletusnya Gunung Sinabung di Tanah Karo sangat berpengaruh terhadap harga komoditas pertanian di Tanah Karo. Sebagian besar lahan pertanian di Tanah Karo rusak akibat dari erupsi Gunung Sinabung. Abu vulkanik Gunung Sinabung merusak kualitas hasil pertanian sehingga harga komoditas pertanian mengalami penurunan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh erupsi Gunung Sinabung terhadap harga komoditas pertanian yang  akan mempengaruhi pendapatan petani Tanah Karo. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian pendekatan deskriptif dengan menggunakan data dari Koran Harian Bisnis Medan tahun 2014 sampai tahun 2015.

PENDAHULUAN
Gunung Sinabung (bahasa Karo: Deleng Sinabung) adalah gunung api di Dataran Tinggi Karo, Kabupaten Karo, Sumatera Utara, Indonesia. Sinabung bersama Gunung Sibayak di dekatnya adalah dua gunung berapi aktif di Sumatera Utara dan menjadi puncak tertinggi di provinsi itu. Ketinggian gunung ini adalah 2.460 meter. Gunung ini tidak pernah tercatat meletus sejak tahun 1600, tetapi mendadak aktif kembali dengan meletus pada tahun 2010. Letusan terakhir gunung ini terjadi sejak September 2013 dan berlangsung hingga kini.

Meletusnya Gunung Sinabung tersebut sangat berpengaruh terhadap kehidupan para petani di Tanah Karo. Sebagian besar lahan pertanian di Tanah Karo rusak akibat dari erupsi Gunung Sinabung. Abu vulkanik yang terus dimuntahkan Gunung Sinabung hingga saat ini merusak tanaman pangan dan hortikultura petani. Kepala Dinas Pertanian Provinsi Sumut M Roem mengatakan, debu vulkanik Sinabung mengakibatkan pengurangan produksi 30 persen pada setidaknya pada 2.959 hektare areal pertanian. Areal tanaman pangan seluas 2.959 Ha tersebut terdiri atas 35 Ha tanaman pangan dan tanaman hortikultura seluas 2.924 Ha. Untuk tanaman hortikultura terdiri atas 2.063 Ha sayuran, 860 Ha buah. Menurunnya aktivitas pertanian diatas secara langsung mempengaruhi  pendapatan para petani di Tanah Karo. Selain itu, abu vulkanik dari Gunung Sinabung juga akan mengurangi kualitas dari hasil pertanian. Pengurangan produksi dan menurunnya kualitas hasil pertanian akan mempengaruhi harga dari komoditas pertanian. Dilihat dari data harga komoditas pertanian tahun 2014 sampai 2015 terdapat penurunan harga yang drastis akibat dari erupsi Gunung Sinabung.

Salah satu komoditas yang mengalami kerusakan cukup parah, yaitu komoditas cabai yang mengalami kerusakan hingga 367 hektare. Selain itu, komoditas kentang sebanyak 230 hektare, komoditas kembang kol mencapai 222 hektare, dan lain-lain. Diperkirakan hasil produksi pertanian akan menurun hingga 30 persen. 

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk melihat bagaimana erupsi Gunung Sinabung mempengaruhi harga komoditas pertanian Tanah Karo. Pendapatan Petani Tanah Karo yang menurun dilihat dari turunnya harga komoditas pertanian. Melalui penelitian ini, diharapkan kita bisa mengetahui kondisi petani di Tanah Karo.

BAHAN DAN METODOLOGI
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian pendekatan deskriptif. Penelitian metode deskriptif, yaitu suatu penelitian yang menggambarkan gejala dan fakta yang terjadi di lapangan secara apa adanya sesuai dengan realita dan kemudian di analisis.  Jenis data yang digunakan adalah data  sekunder (time series) dari tahun 2014 sampai tahun 2015. Adapun sumber data diperoleh dari koran Harian Bisnis Medan tahun 2014 dan tahun  2015.

TINJAUAN PUSTAKA
Teori Pengaruh Material Gunung Merapi terhadap Pertanian
Abu vulkanik dan pasir vulkanik merupakan bahan material vulkanik yang  berasal dari kerak bumi yang disemburkan ke udara saat terjadi letusan. Abu maupun pasir vulkanik terdiri dari batuan berukuran besar sampai berukuran kecil. Pasir yang berukuran besar jatuh di sekitar kawah sampai radius 5–7 km dari  kawah, sedangkan yang berukuran kecil dapat jatuh pada jarak mencapai ratusan  kilometer sampai ribuan kilometer dari kawah disebabkan oleh adanya hembusanangin. Pasir vulkanik mempunyai kadar mineral liat allophan yang tinggi  (Sudaryo dan Sutjipto, 2009: 716)

Material Gunung Merapi yang berpengaruh terhadap pertanian berupa (1) abu  vulkanik yang tersembur ke angkasa, lalu terdeposit di lahan pertanian, atau  menutupi pertanaman padi dan palawija dalam berbagai ketebalan dan luasan; (2)  lahar dingin yang secara fisik dapat merusak pertanaman pertanian dengan tingkat  keparahan dari luasan yang berbeda; (3) gas ataupun cairan lahar yang keluar dari  perut gunung, biasanya didominasi oleh sulfur yang ditandai dari baunya yang  menyengat hidung. Di antara ketiga material butir (1) lebih luas dampaknya  terhadap pertanian  (Martini, dkk., 2011).

Negeri Indonesia merupakan negara yang kaya akan gunung berapi lebih dari 30 gunung yang menyebar di seluruh penjuru nusantara masih aktif. (Evi Rine Hartuti, 2009:67&108) Alam memiliki pengaruh dan dampak yang sangat luar biasa terhadap semua segi kehidupan manusia, terutama ketika terjadi bencana alam. Bencana alam memiliki dampak kerugian yang besar pada masyarakat. Tidak hanya membawa kerugian pada harta-benda maupun korban  jiwa manusia, tetapi menghancurkan lahan pertanian/perkebunan/perairan dan pencemaran udara atau air akibat abu vulkanik.

HASIL DAN PEMBAHASAN
Sumber pendapatan masyarakat Tanah Karo adalah sebagian besar dari hasil pertanian. Hasil pertanian itu seperti buah-buahan dan juga sayur-sayuran. Namun, bencana alam yang terjadi di Tanah Karo beberapaa tahun terakhir yaitu letusan Gunung Sinabung mengakibatkan sebagian lahan pertanian rusak sehingga kegiatan produksi pertanian menjadi sangat terganggu. Terjadinya erupsi Gunung Merapi berdampak pada penurunan biaya produksi dan produksi tanaman pangan serta hortikultura. Hal ini berdampak terhadap penurunan pendapatan. Selain itu, erupsi Merapi berpengaruh terhadap pendapatan usaha tani tanaman pangan dan hortikultura.

Pada aspek pertanian, khususnya sayuran dan buah-buahan mengalami kerusakan dari ringan hingga berat akibat dari abu vulkanik Gunung Sinabung. Lahan pertanian petani yang ditanami cabai, tomat, wortel, jeruk, kubis dan tanaman lainnya tampak tertutup dan mengering akibat timbunan material debu vulkanik berbentuk lumpur yang keluar dari kawah Sinabung. Akibatnya kualitas dari hasil pertanian  menjadi menurun. Kualitas yang menurun tentu akan mempengaruhi harga komoditas pertanian di Tanah Karo.

Dibawah ini dapat dilihat tabel dari harga komoditas pertanian Tanah Karo yang mengalami penurunan dari tahun 2014 sampai tahun 2015 akibat dari erupsi gunung sinabung.

Harga Komoditas Pertanian di Tanah Karo 2014
No
Komoditas
Rp/Kg
1
Kubis
Rp  1.000
2
Kentang
Rp  4.300
3
Tomat
Rp  7.500
4
Wortel
Rp  2.300
5
Buncis
Rp  2.500
6
Sayur putih
Rp  3.000
7
Sayur pait
Rp  3.500
8
Labu jipang
Rp    200
9
Kol bunga
Rp  4.500
10
Bawang prei
Rp 10.500
11
Jagung
Rp  3.000
12
Cabai merah
Rp 35.000
13
Jeruk manis
Rp  7.500
14
Terong belanda
Rp 12.000
15
Markisa asam
Rp  5. 000


Harga Komoditas Pertanian di Tanah Karo 2015
No
Komoditas
Rp/Kg
1
Kubis
Rp    800
2
Kentang
Rp  4.000
3
Tomat
Rp  2.000
4
Wortel
Rp  2.200
5
Buncis
Rp  5.500
6
Sayur putih
Rp  1.500
7
Sayur pait
Rp  2.500
8
Labu jipang
Rp     200
9
Kol bunga
Rp  4.000
10
Bawang prei
Rp  8.500
11
Jagung
Rp  2.400
12
Cabai merah
Rp 25.000
13
Jeruk manis
Rp   5.000
14
Terong belanda
Rp 11.000
15
Markisa asam
Rp   4.000

Berdasarkan data diatas, dapat kita lihat bahwa semua hasil pertanian yang terdapat di data tersebut mengalami penurunan harga. Seperti contohnya, tanaman kubis, dapat kita lihat pada tahun 2014 harga kubis adalah Rp 1000 tetapi karena erupsi Gunung Sinabung yang terus berlangsung sehingga pada tahun 2015 harga kubis turun menjadi Rp 800. Sama halnya dengan harga jeruk manis dimana pada tahun 2014 harganya Rp 7500 kemudian turun menjadi Rp 5000 pada tahun 2015. Bahkan harga tomat mengalami penurunan yang drastis, di tahun 2014 harga tomat adalah Rp 7500 sedangkan di tahun 2015 harganya hanya Rp 2000. Hal ini menunjukkan bahwa, komoditi hasil pertanian diatas rentan terhadap erupsi gunung sinabung sehingga berakibat gagal panen.

Akibat dari penurunan harga komoditas tersebut, tentu sangat mempengaruhi pendapatan dari petani Tanah Karo. Karena seperti yang sudah dijelaskan diatas, bahwa sumber  pendapatan petani Karo adalah dari hasil pertanian. 

Faktor bencana alam sangat besar pengaruhnya dalam lingkungan daerah tempat terjadinya bencana tersebut, seperti erupsi Gunung Sinabung. Menurut Kepala Dinas Pertanian Sumatera Utara HM Roem kerugian pertanian akibat dari erupsi Gunung Sinabung diperkirakan mencapai Rp1 trilun, mungkin lebih.

Erupsi Gunung Sinabung yang masih terus berlangsung hingga saat ini dan tidak dapat dipastikan kapan akan berakhir akan sangat mengkhawatirkan kehidupan petani Karo. Karena erupsi Gunung Sinabung memberi dampak secara langsung terhadap pendapatan petani Tanah Karo, tidak hanya petani tetapi juga berdampak pada pendapatan keseluruhan dari Tanah Karo. Oleh sebab itu, pemerintah harus memberi perhatian lebih pada petani Karo khususnya. Karena kehidupan mereka sangat bergantung pada pertanian.

KESIMPULAN
1.      Erupsi Gunung Sinabung mengakibatkan rusaknya lahan pertanian Tanah Karo sehingga produksi menjadi menurun.
2.      Abu vulkanik yang dimuntahkan Gunung Sinabung mempengaruhi kualitas dari hasil pertanian Tanah Karo.
3.      Kualitas hasil pertanian yang berkurang akibat erupsi yang terus menerus mengakibatkan turunnya harga dari komoditas pertanian.
4.      Pendapatan petani Karo yang sangat bergantung pada pertanian juga menurun karena turunnya harga dari komoditas pertanian.

SARAN
1.      Pemerintah sebaiknya memperhatikan kehidupan petani Karo dan mengambil kebijakan untuk mengantisipasi kehidupan petani di masa mendatang. Seperti merelokasi tempat tinggal para petani atau dengan memberikan subsidi kepada para petani Karo.
2.      Sebagai rasa kepedulian terhadap sesama, kita bisa berdoa kepada Yang Maha Kuasa agar bencana ini segera berakhir karena bencana adalah diluar batas manusia.





 DAFTAR PUSTAKA
Jerome,Wyckof.1962.Geologi.Jakarta:PN Balai Pustaka
Sitepu,Bujur.1993.Tanah Karo Simalem.Medan:Nusa Indah.
BPS Kabupaten Karo.2003.Sensus Pertanian Hasil Pertanian Pendapatan Rumah Tangga Kabupaten Karo BPS Berastagi
Hernanto.Ilmu Usaha Tani.Jakarta:Penebar Swadaya

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Proposal Kegiatan Study Wisata Museum

Makalah Kurikulum Satuan Tingkat Pendidikan (KTSP)

Makalah Hubungan Tingkat Suku Bunga dengan Pertumbuhan Ekonomi